BANGUNAN MES TNI ANGKATAN UDARA SEBAGAI PENINGGALAN CAGAR BUDAYA KOTA PALEMBANG

kabib kabib kabib

Abstract


Bangunan, benda, struktur dan situs yang mengandung nilai-nilai sejarah penting dan memiliki manfaat bagi masyarakat luas atau setidaknya memiliki umur lebih 50 tahun maka masuk dalam cagar budaya yang wajib dilindungi oleh pemerintah. Maka bangunan Mes/barak TNI AU Palembang apabila melihat dari nilai-nilai sejarahnya akan masuk dalam bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis nilai-nlia sejarah dan budaya peninggalan bangunan Mes TNI AU di Palembang dan menganalisis bangunan Mes TNI AU sebagai peninggalan cagar budaya di kota Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik yaitu kegiatan mengumpukan data lapangan dan sumber relevan lainnya seperti jurnal, laporan penelitian dan lainnya. langkah kedua verifikasi data, pada tahap ini peneliti melakukan pemilahan dan kritik data untuk memperoleh data yang valid. Ketiga,  analisis data dengan menggunakan interpretasi sejarah atau penafsiran sejarah atas data-data yang sudah terkumpulkan dan terakhir adalah historiografi, penulisan sejarah. Bangunan Mes/Barak TNI AU di Palembang ini mengandung nilai-nilai sejarah penting yaitu bangunan peninggalan masa kolonial tahun 1940, yang dipergunakan oleh tentara Belanda, Jepang dan pada akhirnya diambil alih oleh pemeritah Indonesia pasca kemerdekaan sampai sekarang. Bangunan ini berumur lebih dari 50 tahun dan mengandung nilai-nilai sejarah dan budaya penting bagi masyarakat luas. Dengan demikian bangunan Mes/Barak TNI AU di Palembang ini masuk dalam bangunan cagar budaya yang wajib dilindungi oleh pemerintah sesuai peraturan undang-undang Cagar Budaya No 11 tahun 2010.


Keywords


Mes TNI AU; Cagar Budaya; Undang-undang

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, dudung. 1999, Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: logos wacana ilmu

Ambary, hasan muarif, dkk. 2012. Kota palembang wanua sriwijaya menuju palembang modern, palembang: pemerintah kota palembang.

BERUTU, R. V. (2019). Tentara Nasional Indonesia (TNI) Dalam Dinamika Sejarah Indonesia (1947-1998) (Doctoral dissertation, UNIMED).

Dinas kebudayaan republik indonesia, 2013. Undang-undang bcb no 11 tahun 2010. Jakarta: kementrian dinas kebudayaan republik indonesia.

Febrian, e., hasan, y., & farida, w. D. (2015). Perkembangan permukiman masyarakat tionghoa di palembang pasca kesultanan palembang (1852-1942)(sumbangan materi pelajaran ips kelas viii di smp negeri 33 palembang). Criksetra: jurnal pendidikan sejarah, 4(1).

Kesuma, o. N., & Sholeh, k. (2019). Nilai sejarah gereja siloam dalam penyebaran agama kristen di kota palembang sebagai sumber pembelajaran sejarah. Kalpataru jurnal sejarah dan pembelajaran sejarah, 5(1), 69-77.

Nes, m. R. (2019). tipologi instalasi militer jepang di kota palembang, sumatera selatan. Siddhayatra, 23(2), 102-113.

Notosusanto, nugraho, dkk. 2008. Sejarah nasional indonesia vii. Jakarta; balai pustaka.

Nugroho, a. (2013). Revitalisasi bangunan cagar budaya kabupaten kudus tahun 2005-2010 (doctoral dissertation, universitas negeri semarang).

Pebrianti, n. (2019). Dampak penerapan politik ethis dalam kehidupan masyarakat palembang tahun 1900-1942 (doctoral dissertation, universitas muhammadiyah palembang).

Sjamsuddin, helius. 2012. Metodologi sejarah. Yogyakarta: ombak

Santun, d. I. M. (2010). Venesia Dari Timur: Memaknai Produksi Dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang Dari Kolonial Sampai Pascakolonial.

Sukarno, P. G. (2014). Karakter Visual Fasade Bangunan Kolonial Belanda Rumah Dinas Bakorwil Kota Madiun. NALARs, 13(2).




DOI: https://doi.org/10.24832/siddhayatra.v25i2.190

Copyright (c) 2020 Siddhayatra: Jurnal Arkeologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Abstracted/Indexed by:
 
  Dimensions
 
Copyright of Siddhayatra Jurnal Arkeologi (e-ISSN:2598-1056, p-ISSN:0853-9030).
Crossref logo