KARAKTERISTIK ATAP MASJID KUNA DI KALIMANTAN SELATAN

Bambang Sakti Wiku Atmojo

Abstract


Kalimantan Selatan sebagai daerah yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, memiliki masjid yang tersebar di seluruh wilayah tersebut. Agama Islam sudah lama berkembang di Kalimantan Selatan, sehingga menyebabkan masjid yang ada sebagian di antaranya merupakan masjid kuna. Masjid-masjid kuna tersebut hampir semuanya sudah direnovasi sehingga ukuran luasnya bertambah. Salah satu bagian masjid kuna yang cukup unik adalah atap tumpang, baik tumpang dua maupun lebih dan ujungnya berbentuk meruncing ke atas.. Berdasarkan hal tersebut kemudian muncul pertanyaan, bagaimana.bentuk-bentuk atap masjid kuna di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data karakteristik atap masjid kuna di Kalimantan Selatan, yang tersebar di berbagai tempat. Metode pengumpulan data dengan cara survei di lapangan, melakukan pendeskripsian,pemotretan dan pengambaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masjid kuna meskipun sudah direnovasi masih mempertahankan bentuk atap tumpang asli, sebagian masih mempertahankan bentuk atap tumpang namun sudah ditambahi kemuncak kubah, dan sebagian lagi sudah berubah menjadi bentuk baru. Pada bagian tertinggi seringkali terdapat kemuncak yang disebut pataka Atap masjid kuna biasanya memiliki genteng yang dibuat dari kayu, dikenal dengan nama sirap.


Keywords


masjid; atap tumpang; kubah.

References


Atmojo, Bambang Sakti Wiku. 2012. “‘Arsitektur Masjid Kuna Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Utara Dan Balangan, Kalimantan Selatan’ Laporan Penelitian Arkeologi.” Banjarbaru : Balai Arkeologi Banjarmasin.

———. 2013. “‘Arsitektur Masjid Kuna Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dan Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan’ Laporan Penelitian Arkeologi.” Banjarbaru : Balai Arkeologi Banjarmasin.

———. 2014. “‘Arsitektur Masjid Kuna Kabupaten Tapin Dan Banjar Kalimantan Selatan’ Laporan Penelitian Arkeologi.” Banjarbaru : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.

Aufa, Naimatul. 2012. “Tipologi Ruang Dan Wujud Arsitektur Masjid Tradisional Kalimantan Selatan.” Journal of Islamic Architecture 1 (2): 53–59. https://doi.org/10.18860/jia.v1i2.1722.

Ghofur, Abd. 2015. “Perspektif Historis Arkeologis Tentang Keberagaman Bentuk-Bentuk Masjid Tua Di Nusantara.” Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial Dan Budaya 12 (1): 68–79. http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/1932.

Handoko, Wuri. 2013. “Karakteristik Arsitektur Masjid Kuno Dan Perkembangan Islam Di Maluku.” Amerta, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan

Arkeologi 31 (1): 39–51. https://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/amerta/article/view/152.

Hernawan, Wawan, B. Busro, Mudhofar Muffid. 2021. “Suluk Pesisiran Dalam Arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, Indonesia.” PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi pISSN: 10 (147): 29–44.

Hujaeri, Ahmad. 2019. Estetika Islam : Arsitektur Masjid Perspektif Seyyed Hossein Nasr. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Noor, Yusliani. 2016. Islamisasi Banjarmasin Abad Ke-15 Sampai Ke-19. Yogyakarta : Ombak.

Suhendar, Riki., Titin Fatimah, dan Rudy Trisno. 2014. “Kajian Bentuk Masjid Tanpa Kubah Studi Kasus Masjid AlIrsyad Bandung.” Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents.

Sahriansyah. 2015. Sejarah Kesultanan Dan Budaya Banjar. Banjarmasin : IAIN Antasari Press.

Saud, Mohammad Ibnu. 2012. “Tanggapan Terhadap Iklim Sebagai Perwujudan Nilai Vernakular Pada Rumah Bubungan Tinggi.” LANTING Journal of Architecture 1 (2): 11–28.

Seman, H. Syamsiar dan Irhamna. 2001. Arsitektur Tradisional Banjar Kalimantan Selatan. Banjarmasin : Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Kalimantan Selatan.

Syafi, M. 2011. “Bangunan Masjid Pada Masa Nabi Dan Implikasinya Terhadap Jamaah Masjid Perempuan.” Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam 10 (1): 89. https://doi.org/10.14421/musawa.2011.101.89-106.

Thamrin dan Hatta , Nur Husniah., dan Hatta Musthafa Adham Putra. 2020. “Akulturasi Budaya Pada Masjid Jami’ Shiratal Mustaqiem Sebagai Objek Destinasi Wisata Religi Di Samarinda.” Jurnal Arsitektur ARCADE 4 (3): 194. https://doi.org/10.31848/arcade.v4i3.352.

Wajidi. 2017. “Ragam Arsitektur Masjid Tradisional Banjar Kalimantan Selatan.” JURNAL Kebijakan Pembangunan Volume 12 Nomor 2 Desember 2017: 149 - 161 Pe 12: 149–61.

Yoga, S. Salman. 2019. “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Perkembangan Teknologi Komunikasi.” Jurnal Al-Bayan 24 (1): 29–46. https://doi.org/10.22373/albayan.v24i1.3175




DOI: https://doi.org/10.24832/siddhayatra.v26i2.231

Copyright (c) 2021 Siddhayatra: Jurnal Arkeologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Abstracted/Indexed by:
 
  Dimensions
 
Copyright of Siddhayatra Jurnal Arkeologi (e-ISSN:2598-1056, p-ISSN:0853-9030).
Crossref logo